Sunday, September 25, 2011

Pulau Weh

Awal 2011 kemaren, aku bareng temen - temen akhirnya bisa juga sampe di sabang, pulau weh. Jalan - jalan ke Sabang kemaren itu sebenernya cukup maksa, disamping waktu yang ga banyak dan yang paling pasti, duit, ga banyak, percayalah.

Kami berangkat berlima, aku beserta 2 orang laki - laki bernama Indra dan Awal ( <-- calon artis) beserta pacar mereka, Vita (yang nama sesungguhnya adalah Sri, biar dibilang keren dia rela menodai nama yang dikasih emaknya) dan Nufri. Rasanya jalan sama 2 pasangan sedangkan saya tunggal itu so kampret, percayalah lagi.


Banda Aceh
Sebagai turis pelancong yang bermental mahasiswa, kami nginep dirumah Sri, di Banda Aceh. Setelah Tsunami, Banda Aceh jadi kota yang bagus, jalanan bagus, rapih, bersih, keset, dan wangi daun sirih, bikin suami betah dirumah pokoknya , #eehhh . Di Banda Aceh kami ke museum tsunami, museum untuk mengenang peristiwa tsunami, museumnya gede, arsitekturnya cakep, didalemnya banyak batu - batu yang bertuliskan negara - negara yang pernah membantu pasca tragedi tsunami, ada meja kursi ala cafe, ada kolam, ada bioskop 4D yang antriannya seperti antrian minyak tanah dan anginnya, beeeeeh, smeriwiiing.

 
Museum Tsunami Banda Aceh

Selain ke Museum Tsunami, kami ke Mesjid Raya, mesjid yang terkenal di Banda Aceh, Mesjidnya Gede bagus, susunannya rapih, dan ga keliatan pernah kebanjiran Tsunami.
Sri @ Masjid Raya Baiturrahman
Sorenya kami ke pantai, lampuuk (klo ga salah nulis), pantainya se-su-wa-tu banget yah. Karena sebagai warga Medan kami ga pernah merasakan yang namanya pantai yang bagus, cuma pantai cermin yang ada di daerah medan, itupun ga bisa sama sekali untuk dibuat bercermin, warna airnya mirip seperti torabika, jadi, begitu sampai di lampuuk, liat pantainya, langsung mimisan, warna airnya ijo, enggak kayak cendol tp ijonya seksi.
saya bersama charlie setengah 12


sunset @ lampuuk


Dan yang paling keren, dan paling bikin menggelinjang adalah pelabuhan dibanda aceh, lupa namanya, tapi suasana dan sunsetnya, jadi sala satu sunset terbaik yang pernah saya liat.


Sabang
Dari Banda Aceh kami naik kapal lambat (ferry) ke pulau Weh, butuh waktu sekitar 2 jam untuk sampai di pulau Weh, selama 2 jam kami diatas, menantangg matahari, sampe - sampe saya sampe item gini yang sebelumnya saya seputih bule.

Foto bareng artis

Dikapal, kami disuguhi pemandangan yang luar biasa, air, kemudian hening. Sebelum sampai di Pulau Weh, dari atas kapal keliatan lumba - lumba balap - balapan ngejer kapal, kalo aja di pantai di daerah medan, yang ngejer paling - paling bungkus indomie. Jadi pemandangan yang Subhanllah sekali, ga sia - sia panas - panasan di atas kapal.

Sampai di pelabuhan Sabang, (lupa lagi nama pelabuhannya), suasananya adeeem, pulau yang hijau, air yang jernih, bahkan ada yang snorkeling di deket pelabuhannya. Turun dari kapal, kami langsung cari makan ke kota sabang, dan anehnya disana adalah, kalau siang, banyak toko - toko atau kedai yang tutup, mulai malem, baru mulailah toko - toko itu buka, kata temen baru kami yang sekaligus tempat menumpang kami selama disabang, sabang itu "santai banget".


Tugu 0 Km
Selesai makan siang, kami langsung gerak ke titik 0 Km Indonesia, jalan kesana cukup sempit dan menanjak, masih hutan dikanan kiri jalan.
foto bareng artis lagi di tugu 0 Km
kenapa harus ada nawi-nya ya


Kalau ada yang mau ke tugu 0 Km sebaiknya sore - sore, soalnya bakal dapet sunset yang keren dari situ. Kemaren kami siang, dan mataharinya ngajak berantem parah.


Iboih
melinda dee kw3 di iboih

Iboih adalah salah satu nama pantai di pulau Weh, dan dari iboih kita bisa nyebrang ke pulau Rubiah pakai boat, katanya pulau Rubiah itu bagus, tapi sayang kami ga sempet kesana.
Di Iboih pantainya landai, dan untuk pertama kalinya seumur hidup, saya snorkeling. Peralatan snorkeling disana banyak, disewa - sewain, kemaren masih Rp. 15.000 per item. masih terjangkau pelancong gembel seperti saya. Bisa Snorkeling ngeliat terumbu karang secara live, bulu babi, bulu angsa, bulu kuduk, secara langsung, yang selama ini cuma bisa di liat di tipi. Si Indra pun begitu ngeliat indahnya terumbu karang sama ikan - ikan warna -  warni, dia bisa nyebut juga, "Subhanallah". Mungkin klo enggak dengan snorkeling bareng, ga tau aku agama anak itu Islam selama ini (damai ndra :D).
Hari itu selesai dengan berakhirnya snorkeling dan menghilangkan 2 sepatu katak, hal yang ga perlu dilakuin sama pelancong gembel, sebenernya.

Jepang
Benteng jepang salah satu situs wisata di pulau Weh, berupa benteng untuk mengawasi kapal - kapal yang datang ke pulau Weh, masih ada peninggalam meriam, bangunannya masih utuh, dan ada beberapa gua untuk sembunyi, sayangnya benteng itu banyak di kotori sama coretan nama - nama orang yang pernah berkunjung kesitu, (nama aku di deket meriam ya kalo kalian kesana).


Pantai Sumur Tiga
Salah satu pantai berpasir putih yang sangat - sangat kereeeeeeen, selain pantainya yang bersih, lebar, pasirnya putih, pantainya itu kalem, sepiiiii dan masih original. Warna lautnya dari hijau ke biru, ah itu adalah pantai yang terkeren yang pernah saya liat. Nama sumur tiga katanya karena disitu memang ada tiga sumur yang berair tawar, tapi kemaren aku cuma dapet satu, dan isinya bukan air, tapi sampah.
Sesuatu



Di Sumur Tiga, ada kejadian yang sangat kampret, lagi damai - damainya saya berenang di pantai, sendirian, tiba -  tiba didatengin sama bapak - bapak, keliatannya dia juga lagi sendirian berenang disitu. Awalnya ngobrol - ngobrol biasa, nanya asal, lama di Sabang, tempat nginep, obrolan - obrolan standart gitu lah, sampai akhirnya, si bapak - bapak kampret itu nanya gini, "suka main cowok sama cowok ga?" , JEDEEEEEENG!!! ini apaaaaaa. Langsung aku jawab ENGGAK, dan cabut dari air. Memang kadang mental - mental maho saya keluar, tapi kalo mulai serius seperti itu, saya serem, SUMPAH SAYA NORMAL.


Setelah cerita sama temen - temen, dan merumuskan 2 kemungkinan, yang pertama adalah, karena "punya" saya yang gede karena saya item, jadi disama - samain sama barang negro, dan yang kedua adalah karena saya murahan. Semuanya setuju kemungkinan kedua, saya murahan, biadab.


Oh iya, hal yang keren dari sabang lainnya adalah, banyak mobil -  mobil mewah yang jadi rongsokan disana, klo dimedan naek mercy udah seperti anak aburizal bakrie, disabang mercy udah kyk besi tua. Sayang memang ga banyak gambar yang diambil waktu di sabang kemaren.


Tempat terakhir yang didatangi di Sabang adalah Paradiso, tempat nongkrong buat ngeliat kapal - kapal tanker lewat. kami ngabisin malem disana, sambil ngeliat bulan yang kebetulan kemaren lagi bagus, nikmatin angin laut, dan saya sendiri bersyukur karena berkesempatan bisa ke sini, ke sabang dan bersyukur saya tidak harus berantem sama pacar waktu liburan seperti kedua temen saya, muehehehehehe.



Jalan - jalan itu bukan cuma untuk ngabisin duit dan hura - hura aja, jalan - jalan buat kita lebih membuka mata dan tau kebesaran Tuhan, kemudian bersyukur.


2 comments:

  1. pasti seru bro,,,saya pernah bersekolah di kuta raja belum pernah merasakan indahnya pulau weh,,,

    ReplyDelete
  2. someday harus kesana bro, bagus dan tenang

    ReplyDelete