Sunday, August 21, 2011

Sky, Biang Lala, Kereta Tur dan Roller Coaster

Apa aku harus kenal duniamu
Apa kau harus kenal duniaku
Untuk jatuh cinta?

Sore itu Sky jatuh, jatuh jauh dari Bianglala yang selama ini bisa membawa dia naik tinggi, dan membawa dia turun sampai hampir menyentuh tanah, dia jatuh atas cintanya terhadap Bianglala, Sky jatuh tapi si Bianglala, harus tetap berputar.
Mata Sky ga bisa berenti menatap Biang lala yang selama ini membuat dia hidup, hidup diketinggian dan hidup hampir menyentuh tanah. Mata Sky ga bisa berenti menetes, bukan, ini bukan air mata, ini darah, darah atas kenangan yang ditikam oleh Bianglala!


****
Sky berdiri dihadapan kaca, lalu dia memaki ke seseorang dikaca, “akan kupadamkan tenanga Bianglala, agar dia bisa berenti berputar, dan giliran aku yang bergerak.”
Tapi Sky tidak pernah beranjak dari hadapan Bianglala, sesungguhnya!
”Kenapa dulu kau bawa aku kepuncak bianglalamu, lalu kau bawa aku kebawah, dan sekarang kau biarkan bianglala itu berputar tanpa aku? , kenapa dulu kau tidak bawa aku hanya sampai ditengah, kemudian kau turunkan aku di 450 putaran Bianglala? Agar aku bisa loncat dan terjatuh dengan luka kecil dan cepat hilang?”
Tapi sayang, Bianglala hanya berputar, tidak menjawab, tidak berhenti, tidak mengurangi kecepatannya, tidak menambah dan mengurangi tinggi rendahnya putaran.

****
Lelah Sky melihat putaran Bianglala, sampai suatu saat, tidak lama setelah dia dijatuhkan dari Bianglala, dia mendanga keatas, dia melihat ada orang lain yang menggantikan posisinya, posisinya di Bianglala, dan sedang berada pada puncaknya.
Sky : “ Bianglala, jaga putaranmu agar stabil, bawa dia perlahan naik, dan turun, berhentilah saat dia turun, dan mulai berputarlah saat dia naik kembali, bukan aku”
Bianglala : “Sky....mungkin aku bukan wahana yang cocok untukmu”.
Sky menetes, kali ini air mata, air mata Sky melewati pipinya, dingin ditiup udara hari itu, sampai akhirnya tetesan air mata dari kedua pipinya bertemu ditengah, bersatu, dan menetes.

****
Taman bermain ini adalah hidup Sky, bersama bombom car, komedi putar, rumah pohon, istana boneka, kereta tur, roller coaster dan bianglala.
Semua wahana yang dinaiki Sky, hanya bisa buat dia bahagia untuk beberapa menit sampai akhirnya berhenti karena koin yang dimasukkan Sky hanya bisa menjalankan wahana untuk beberapa menit, sangat singkat.
“koin aku masih terlalu banyak”, Sky duduk di kursi dibawah pohon kayu palsu, ditemani badut.
“kau bisa menghabiskan koinmu untuk semua wahana disini, atau kau bisa memakai koinmu untuk satu wahana yang kau suka, hingga koinmu habis”. Ntah bagaimana seekor badut bisa berkata deminikan, dengan wajah yang selalu senyum, badut yang sadis.
“aku suka sekali bianglala, aku bisa menghabiskan berpuluh – puluh koinku disana” mata Sky memperhatikan Bianglala yang jauh dari hadapannya sekarang, hanya setengah bagian atas biang lala yang tampak sekarang. “tapi sekarang aku terlalu takut ketinggian untuk naik Bianglala”.
Badut mulai beranjak, sebelum dia menghibur pengunjung lainnya, badut sempat berkata, “koinmu terlalu banyak jika kau hanya diam duduk dibawah pohon palsu ini”.
Badut aneh itu pergi.

****
Sky beranjak, bawa koin – koinnya, “aku butuh istirahat, dan makan”
Saat makanpun, Bianglala itu masih tampak dimata Sky, walau sebagian.
“aku kenyang, aku butuh ice cream” 
Couter ice cream adalah tempat terindah untuk Sky, saat ini, tempat tertutup dengan atap yang megah, dan hanya ada kumpulan jajanan anak kecil, ice cream, chocolate machine, cotton candy, dan kolam mandi bola.
“Disini lebih baik, Bianglala tidak terlihat sama sekali, disamping ice cream ini sangat lembut, dan menenangkan”.


****
Belum selesai Sky menghabiskan ice creamnya, ice cream ketiganya, badut aneh itu datang lagi. Badut itu duduk disamping gadis yang kecil, yang lunglai dengan kantung penuh dengan koin dan tangan sebelahnya dengan ice cream.
“Sepertinya koinmu, koinmu yang banyak itu, tidak berlaku untuk counter ice cream, bukan?’
Sky berhenti menjilati ice creamnya , “Kau lagi badut”
“ya, aku membelinya dengan yang, bukan dengan koin” sambil tetap Sky menjilati ice creamnya, pelan, Sky mulai mual dengan ice cream.
“Lalu, bagaimana dengan koinmu?” , masih dengan wajah yang sama, badut bertanya kepada Sky
“Kau mau koin – koinku?” tanya Sky
“Aku bisa menaiki semua wahana tanpa koin, jika aku tidak memakai perlengkapan badut ini, tapi sekarang, aku harus mendapingi semua wahana dan semua orang yang bermain di wahana tersebut, aku adalah pendamping, sekarang.”
Lagi – lagi, badut beranjak, dan dia berkata lagi, “bukankah kau hanya bisa melihat didalam sini?dibawah atap megah ini. Bagaimana dengan langit diluar? Sensai wahana diluar? Udara sejuk diluat? Diluar kau bisa bisa merasakan, bukan hanya melihat.
“Kau membuatku galau, badut, lagi – lagi” Sky kehilangan konsentrasi atas ice creamnya yang perlahan meleleh, membasahi flat shoes Sky.
“Tugasku adalah agar kau menikmati tempat ini, nona.” Badut itu kemudian lari kekerumunan anak – anak yang dia tau anak – anak itu akan mencakar – cakarnya.


****
Sky sudah benar – benar mual dengan ice cream ini, dibawanya keluar, dimasukkan ice cream yang setengah habis itu kedalam tong sampah.
Dalam hatinya, Sky bergumam, “badut, kau datang untuk dicakar oleh anak – anak itu”
Sky terus berjalan mengelilingi taman bermain yang sangat luas itu, dia sendirian.

****
BOM – BOM CAR
Sky berhenti sejenak diantara komedi putar, memperhatikan dan bertanya dalam hati, “bagaimana kalian bisa sebahagia itu hanya dengan diputar – putar diatas kuda yang sangat.... sangat bukan kuda”.
Tepat di sebrang wahana komedi putar, disana ada sebuah wahana yang menarik perhatian Sky, akhirnya. Bom – bom car, sungguh hingar bingar, brutalya anak kecil yang berada didalam mobil – mobil mini itu membuat pikirannya berubah, Sky tidak meringis, Sky meluap.
Sky main bom – bom car
Stir mobil mini itu diputarnya, kenanan, kekiri. “Tidak bisakah ada jurang diarena ini agar aku bisa tahu kemana stir ini akan kuputar” Sky berputar, dan arena ini tidak berubah sedikitpun, jangankan jurang, lubang sebesar pakupun tak bisa ditemuinya.
“Bukankah kecelakaan bukan hanya masuk kedalam jurang?” , Sky menabrakkan mobilnya ke mobil lainnya, kepalanya terguncang, dia merasa puas. Wahana bom – bom car ini diperlakukannya bagai drive angry, koin – koin itu dipakainya untuk menabrakkan mobilnya ke yang lain, berharap sebuah ledakan besar, tetesan darah dari korban yang ditabraknya, atau paling tidak, tetesan darah dari keningnya yang teradu stir karena tabrakan, yang sesungguhnya stir itu berada didepan perutnya, bukan kepalanya. Ledakan yang terjadipun hanya ledakan tawa anak kecil, darah yang menetes kali ini dari hidung, ingus anak – anak, dan sesaat Sky sadar akan semuanya, kepalanya pusing. Dia berhenti di koin ke 9 untuk wahana ini.
“Emosiku hanya dibalas tawa dan ingus oleh mereka” , Sky beranjak, Kepalanya berputar.

****
KOMEDI PUTAR
Sky beranjak dari Bom – Bom car, dia duduk di tepian jalan taman hiburan ini, disebuah trotoar yang tepat menghadap ke komedi putar, kakinya ditekuk, diapit oleh kedua tangannya, kepalanya masih berat oleh bom – bom car tadi. Sejenak, semua serasa hening, betapapun riuhnya suasana tempat itu, saat itu.
Sky menundukkan kepalanya ke lututnya, air matanya menetes, kali ini benar, air mata. Dihatinya kosong, dia menangis untuk sesuatu, sesuatu yang dia sendiri tidak tahu apa. Sky menangis tanpa suara. Sejenak dia memalingkan kepalanya ke arah Biang lala, Biang lala yang menjulang tinggi ke langit, dan masih berputar, dia memandang dengan tetesan air mata di kedua pipinya yang halus, dengan hati yang kosong, dan mulai bertanya dalam hati, “apa air mata ini untukmu, Biang lala?”
Sky mengeka air matanya, berdiri, dan beranjak dari tempatnya semula. Dia jalan kedepan, kearah komedi putar, dimasukkannya koinnya ke tempat masuk komedi putar. Sky berjalan mengelilingi komedi putar itu, mencari kuda mana yang akan membawanya berputar. Tapi Sky tidak memilih satupun diantara kuda – kuda itu, dia memilih sebuah kursi, berbentuk seperti ayunan yang di disetiap sisinya ada tiang yang menempel di atap komedi putar, Sky duduk dan menyenderkan kepalanya di tiang sebelah kanan kursi komedi putar itu.
Komedi putar, berputar.
Sky tidak bahagia akan wahana ini, tidak seperti yang lain, yang terlihat bahagia, dan tertawa manaiki kuda – kuda yang sangat tidak kuda itu, Sky merasa nyaman di bawa berputar dengan kursi ayunan itu. Sky bisa melihat setiap sudut taman bermain ini dengan komedi putar, “ah, tempat ini nyaman”, hanya itu yang dia katakan sebelum sesaat dia merasa berat dan memejamkan matanya.
Tiga putaran berlalu, sky mulai bisa menghilangkan suara – suara bising disekelilingnya, dia terpejam setengah terlelap. Seorang petugas komedi putar, menghampiri sky, dan membangunkannya, “maaf nona, komedi putar sudah selesai, koin anda sudah habis” , ambil lah ini, Sky mengeluarkan kantong kain kecil berwarna hitam yang terdapat ikatan tali diatasnya, isinya adalah koin – koin sky yang masih banyak, “gunakanlah koin – koin ini seberapa kau perlu, dan biarkan aku tidur sejenak di komedi putar ini”. Petugas itu hanya tersenyum hangat  dan pergi meninggalkan Sky sendirian sambil membawa kantong kain hitam itu.
Sky terlelap diatas kursi ayunan itu, ntah berapa kali sudah dia dibawa berputar oleh komedi putar itu. Dia terlelap dengan wajah datar, sebagian hatinya mengharapkan dia akan bangun dengan perasaan yang lebih baik, sebagian hatinya lagi bahkan tidak mengharapkan dia untuk bangun lagi.
Dia terbangun, hanya dia yang masih bertahan di komedi putar ini, dia bangun dari tidurnya, dan duduk tegak, putaran terakhir ini dia menikmati putaran komedi putar ini. Dia beranjak, menghampiri petugas penjaga tadi, “13 koin yang saya pakai mbak”, masih dengan senyum hangat itu dia mengembalikan kantong kain hitam itu ke Sky, Sky hanya membalasnya dengan senyuman hangat kembali.



****
KERETA TUR
Sky kembali ke pintu masuk komedi putar, lalu mendatangi petugas tadi, dan berkata “komedi putar ini tidak membuatku bahagia, tapi bisa membuatku nyaman sesaat, terima kasih” lagi – lagi mereka saling senyum , “nona tidak mau menaikinya lagi?” , mendengar pertanyaan itu, Sky berhenti sejenak dan berfikir, kemudian dia berkata, “bukan kenyamanan ini yang aku inginkan” , untuk terakhir kalinya Sky tersenyum kepada petugas itu lalu pergi.
Dia mengenakan sweater merah yang dari tadi digantungkan di tasnya, udara mulai terasa dingin, tangannya dimasukkan ke dalam kantong sweaternya, kepalanya di tutup oleh hoodie sweater itu, ia berjalan pelan, menunduk, kesebuah stand minuman yang tidak jauh berada di tempat ice cream, dia mengambil beberapa lembar uang dari kantongnya, lalu memesan teh english breakfast, hangat, digenggamnya teh hangat itu dengan kedua tangannya, dari tiang – tiang pengeras suara taman bermain itu sedang diputar salah satu lagu yang Sky suka, owl city – fireflies. Sky berjalan perlahan, temannya kali ini adalah english breakfast.
Dia memasukin sebuah pintu masuk wahana, kereta tur, dia duduk ditempat terdepan di kereta itu, ditaruhnya teh itu disampingnya, lalu memasukkan koin kedalam kereta tur, kereta berjalan, perlahan.
Udara sejuk taman bermain itu bisa dirasakan lembut oleh wajah sky, diminumnya beberapa kali teh yang mulai mendingin itu. Kereta terus berjalan pelan, Sky dibawa melihat seluruh wahana yang ada ditempat bermain ini.
“kau akan membawa ku kemana kereta?” tanya sky kepada kereta
“aku akan membawamu kesemua tempat yang ada di taman bermain ini”, jawab kereta tur, “kau suka taman bermain ini?” lanjut kereta tur bertanya kepada Sky
“ya, aku suka, dulu aku sangat suka tempat ini” jawab Sky sambil matanya liar melihat sekeliling, semuanya terasa indah dari atas kereta tur ini.
“dulu?” ...
Sky tidak menjawab pertanyaan terakhir kereta tur, dia hanya diam dan menikmati udara dingin yang menintasi wajahnya.
“buat aku suka kembali tempat ini, kereta” kata Sky terhadap kereta, sambil meminum english breakfastnya, tegukan terakhir.
“nikmatilah teh, udara, dan taman bermain ini, kita berkeliling” jawab kereta tur
Mereka berbincang tentang banyak hal, mereka berbincang tentang taman bermain, tentang setiap wahana yang dilewati, tentang teh, tentang semuanya.
Kadang Sky bisa tertawa mendengar cerita kereta, kadang Sky bisa sangat serius mendengarkan dongeng dari kereta tur. Kadang juga kereta melambatkan lajunya untuk berkonsentrasi mendengarkan cerita dari Sky.  Dan kadang mereka berdua hanya diam dan menikmati perjalanan mereka mengitari taman bermain ini.
Entah berapa kali mereka mengitari taman bermain ini, entah berapa kali meraka melewati wahana yang sama, ntah berapa banyak koin yang sudah sky masukkan kedalam kereta tur ini, entah berapa banyak cerita yang sudah meraka berdua bagi, ntah berapa banyak candaan dan tawa yang meraka hasilkan.
“aku nyaman dibawamu berkeliling taman ini, kereta” Sky memecah suasana yang beberapa menit lalu mereka sempat hening.
“apakah kau mulai suka kembali tempat ini, sky?” tanya Sky
Sky : “sepertinya”
Mereka hening kembali
Sky membuka kantong hitamnya yang mulai ringan, hampir habis koin – koin Sky yang tadinya hampir memenuhi kantong itu, melihat berapa banyak lagi koin yang tersisa, lalu mengeluarkannya.
“koinku tinggal 3, kereta”
Kereta : “apa kau akan memainkan wahana lain, sky?”
Sky : “aku ingin mencoba roller coaster”
Kereta : “bukankah kau sudah nyaman kubawa berkeliling, sky?”
Sky : “berhentilah di didepan, kereta”
Kereta hanya bisa terdiam, dan mengikuti kata – kata Sky
Setelah turun, dari kereta, Sky berbicara kepada kereta “aku masih punya 3 koin lagi, mungkin aku akan naik ke keretamu lagi, ya, mungkin” sky senyum hangat kepada kereta
“kursi terdepan ini akan selalu tersedia untukmu, sky” kereta seakan berat melepas Sky.
Sky hanya tersenyum dan berjalan menjauh.

****
ROLLER COASTER
Sky berdiri didepan wahana roller coaster, memandang keatas, ke rel roller coaster, sanggat tinggi dan berliuk – liuk. Sejenak dia gentar melihat roller coaster yang dengan liar dan kencangnya, berputar – putar menglewati relnya.
Roller coaster berhenti.
Dengan langkah berat, dan ragu, Sky melewati pintu masuk menuju roller coaster, dimasukkannya koin ke tiganya, kemudian Sky memilih tempat duduk, dia memilih bangku urutan kedua dari depan.
Kakinya mulai bergetar duduk di bangku roller coaster itu, diturunkannya pengaman yang berada diatas kepalanya, lalu menggenggamnya dengan keras. “pengangan yang kuat, dan semuanya baik – baik saja” , roller coaster menenangkan Sky, penumpang yang dia tahu pasti sangat ketakutan. Sky tidak bisa menjawab apa – apa, dia hanya menggenggam pengaman itu.
Sejenak Sky lupa akan semuanya, tentang betapa indahnya Biang Lala, betapa dinginnya ice cream, betapa kerasnya bom – bom car, betapa mengayunnya komedi putar, dan betapa nyamannya kereta tur, hanya takut yang didalam hatinya saat ini.
Roller coaster mulai berjalan, menanjak, dan pelan, membawa Sky semakin jauh dari tanah, hampir di puncak tertinggi rel roller coaster itu, kaki sky semakin bergertar, dadanya berdetup kencang, dia seolah akan terbang dan akan tercampakkan kebumi. “tenanglah, kau aman” dipuncak tertinggi roller coaster coba menenangkan Sky.
Roller coaster mulai turun dengan kencang, hampir menyentuh tanah, kemudian naik lagi, dan melewati rel berputar, berjalan lurus dengan kencang dan seketika berbelok dan turun kembali, angin kencang menerpa wajah Sky, Sky menjerit sejadinya, matanya tidak bisa terbuka melihat jalan yang dia lalui, rambut hitam sepunggungnya terbang tertiup angin, jantungnya makin kencang berdetak, kemudian menjerit sekencang – kencangnya kembali.
“bukalah, matamu, nona” roller coaster mencoba mengajak Sky menikmati setiap jalur rel yang di lewatinya.
Sky mencoba membuka matanya, kemudian mencoba menikmati adegan berbahaya ini.
Sesaat ketakutan sky mulai hilang, adrenalinnya meningkat, jantungnya tetap berdetup kencang tetapi kakinya tidak bergetar lagi. Sky menjerit lagi, jeritan seru dan adrenalin kali ini yang keluar dari mulut sky, Roller coaster menambahkan kecepatannya. Sky mengangkat tangannya ke udara dan menikmati setiap tikungan, tanjakan, turunan, putaran yang dilewatinya dengan kencang bersama roller coaster.
Sesaat setelah Sky mulai bisa menikmati liarnya roller coaster, roller coaster itu berhenti, waktunya habis.
“aku mau mencobamu lagi, roller coaster” ujar Sky kepada roller coaster sambil memasukkan koin keduanya.
“jangan kau tutup matamu lagi kali ini” Roller coaster menyambut  keinginan Sky dengan senyum, “naiklah dibangku paling depan”
Sky mengikuti kata roller coaster, duduk dibangu paling depan, memasang pengaman dan siap untuk dibawa naik kelangit dan jauh kebumi dengan kecepatan tinggi lagi oleh roller coaster.
Kali ini sky benar -  benar menikmati setiap keliaran roller coaster, hatinya tumpah, otaknya terlepas dari kepalanya, dan.......... , semuanya ringan.
Roller coaster berhenti, Sky berdiri disamping roller coaster, “hey, roller coaster, terima kasih untuk kegilaan barusan” sambil melihat kearah roller coaster, jatungnya masih cepat berdetak, wajahnya baru, tanpa beban.
“maaf atas rambutmu, aku membuatnya berantakan” roller coaster senyum sangat hangat, senyum yang sangat jauh dari kesan roller coaster, liar.
“senang kau bisa menikmatiku, siapa namamu?” tanya roller coaster kepada gadis kecil bersweater merah yang memeiliki wajah sangat damai itu
“Sky, namaku Sky”.
Sky keluar dari wahana itu, yang disusul dengan roller coaster yang kembali berputar  - putar liar.
****
Hatinya, langkahnya, semua terasa ringan kali ini, hanya sedikit rasa pusing dan mual yang dia rasakan, tp perasaan itu lebih baik buat Sky kali ini.
Semakin sore di taman bermain itu, Sky berjalan menuju kesebuah tempat, rumah pohon.
Dipanjatnya rumah pohon itu, lalu dia duduk di ujung suatu sudut rumah pohon itu, diketinggian, dihadapannya adalah Biang lala, Kereta Tur, Roller Coaster, dan langit yang mulai memerah karena sunset. Udara semakin dingin, tapi hati dan mata Sky sangat hangat kali ini, hangat sekali.
Dipandangnya Biang lala, lalu dia tersenyum, “betapa dulu aku sangat menikmati setiap putaranmu, Biang lala”. Dialihkan pandangannya ke kereta tur yang membuatnya tertawa dan nyaman, dan terakhir diliatnya roller coaster yang masih sibuk berputar – putar dengan kecepatan tinggi, “betapa liarnya kau, roller coaster.”
Dari arah bawah didengarnya jeritan seseorang
“hey, kau, yang diatas”
Sky melihat kebawah, dan tersenyum lebar “hey, badut!!”
“siapa namamu?” tanya badut dengan suara sedikit menjerit kearah Sky
“Sky”
“apakah kau sudah menghabiskan koin – koinmu, Sky?”
“ya badut, hampir, hampir habis, tersisa satu lagi” sambil menjunjukkan kearah badut koin terakhirnya
“lalu akan kau pakai untuk wahana apa koin terakhirmu, Sky?”
“aku bingung badut, aku sangat suka Biang lala, tapi sudah tidak ada tempat untukku lagi, aku sangat nyaman dengan kereta tur, tapi dia hanya membawaku berputar tempat ini dan tidak ada rasa lain yang dapat aku rasakan selain nyaman, roller coaster, aku sangat takut, jantungku hampir copot naik itu, tapi itu melepaskan ku dari semuanya, tapi roller coaster membuatku pusing dan mual kemudian, aku tidak tau akan kupakai koin terakhirku untuk kereta tur atau roller coaster, badut”. Dengan nada sedikit cepat dan bingung Sky mencoba menjelaskan kepada badut. “kenapa koinku tidak bisa berlaku untukmu, badut?” sambil senyum lebar sky menanyakan itu kepada badut.
“pulang lah Sky, sudah terlalu sore” badut pun tesenyum lebar melihat Sky.
****
Untuk terakhir kalinya di hari itu Sky memandang kedepan, ke Biang Lala, Kereta Tur, Roller Coaster, dan langit merah akibat sunset, lalu tersenyum.
Sky turun dari rumah pohon itu, menyandang tasnya, membenarkan sweaternya dan berjalan bersebelahan dengan badut menuju pintu keluar taman bermain itu.
“aku akan kembali untuk menghabiskan koin terakhirku” kata Sky terhadap taman bermain ini.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------


No comments:

Post a Comment