Tuesday, January 28, 2014

Pulang Kerumah

Weesss udah lama ga ngeblog langsung menggalau, TSAAAAHHH!!!!

Sekarang adalah sudah tua, 25 taun, iya 25 taun buat laki - laki adalah masuk usia tua fase 1. Jadi gini, fase usia laki - laki itu, 25, 26, 27, 28 ,29, 17, 18, ... itu bukan salah ketik kok, emang ga ada usia 30 buat laki - laki. mehehe.

Dan salah satu masalah di usia setua ini adalah tekanan sosial dan ekonomi (sedap)



Jadi kadang (padahal sering) seperti dirasa kalah berjuang, ngeliat pencapaian dan taraf hidup orang yang lebih diatas, pada usia yang relatif sama. Mungkin bukan karena kurang berjuang, kurang berusaha atau bahkan bukan karena kurang berdoa, ntah apa yang salah. Rasanya udah mengupayakan yang hampir sama dengan yang orang upayakan, tapi tetep merasa ketinggalan.

Ini bukan soal kufur sama yang udah dikasih, tapi lebih seperti bermain game, kenapa score mereka bisa lebih tinggi, itu.

Orang - orang nasehatin sih "harusnya bersyukur, banyak yang lebih susah lagi", iya sih, bener, tapi pointnya bukan itu, pointnya itu seperti "harusnya bisa dapet lebih dan terus bersyukur", soalnya hanya bersyukur aja dirasa kurang keren. Bersyukur "aja" itu terdengar seperti, "udah gini - gini aja gapapa, yang penting bersyukur", kan ga greget gitu.

Oke, dicoba dengan mengerahkan segala kemampuan disegala bidang yang bisa, biarpun ga ahli. Udah, hasilnya not too bad sebenernya, tapi kurang memuaskan juga. Hidup masih dirasa seperti sama, belum meningkat. Atau kali ini emang kufur? ironi, mungkin kufur tapi disisi lain cepat puas membuat kita tidak lebih maju. (Lebay sih sebenernya yang barusan, cuma bidang foto doang sih sebenernya).

Pada akhirnya, depresi (ini lebay juga sebenernya), hopeless, putus asa (ini juga). Tapi seperti udah sampai pada titik yang aku ga tau lagi harus berbuat apa untuk nambah score, dan terlalu takut untuk berpindah/cari tempat kerja yang mungkin bisa nambah score, tapi emang belum ada gimana coba?.

Akhirnya, aku "pulang". Mungkin terlalu sombong selama ini, sibuk berfikir keras, kerja keras, sampe lupa ternyata ada "tempat" untuk "pulang" dan melupakan kegelisahan hidup (berat ya). Iya, kadang terlalu pusing sama hal - hal yang pengen dicapai, terlalu pusing liat sekeliling sampe lupa sama "rumah" kita, agama.
Sekarang aku nyerah, kembali ke "rumah". Bukan karena putus asa, bukan karena mau berhenti "berperang". Tapi analoginya seperti, aku udah capek keluyuran dan rumah sepertinya tempat istirahat dan mengumpulkan tenaga terbaik. Sekarang aku nyerah, berhenti berfikir tentang semua pencapaian yang ditargetkan.  Bukan karena putus asa juga, bukan karena berhenti mikir juga, tapi ini seperti, ketika udah coba banyak cara untuk benerin hidup, dan dirasa kurang bener juga, serahin sama Yang ahlinya soal hidup.

Dan sekarang jauh lebih tenang, apapun yang belum tercapai, gundah gulana dan sekutunya selama ini mulai hilang. Hanya melakukan yang terbaik yang bisa, berfikir apa yang bisa membuat "score" lebih baik, kemudian yakin kalo udah ada Yang ngatur sisanya dan "pulang kerumah".

1 comment:

  1. izin share ya, ini gue banget soalnya..eh salah kita banget sin *pola hidup aja sih sebenernya aktualnya kau lebih disiplin dari aku

    ReplyDelete